Potensi EBT di Indonesia
Investasi Proyek PLTA dan PLTMH di Indonesia

EBT Tenaga Air

Mengalir 24 jam sehari, 365 hari setahun

Air adalah pemberian kehidupan yang dahsyat sekaligus menakutkan. Tidak akan ada tumbuhan, binatang dan manusia di tempat tanpa air. Sebaliknya, ada ribuan ekosistem di sekeliling sungai. Ada dan tiadanya air menentukan kehidupan.

Air berputar, berubah bentuk dan dimurnikan setiap hari. Selama kita, manusia, menjaga ekosistemnya. Dari laut, air menguap menjadi gas, membentuk awan dan ketika waktunya tiba, turun menjadi hujan membasahi hidup kita.

PT. Mega Energi Hidro Indonesia memilih EBT tenaga air karena sifatnya yang konstan dalam menghasilkan energi listrik. Tantangannya adalah mencari lokasi yang baik, yang mampu menghasilkan debit air konstan, yang tetap mengalir sepanjang tahun, baik pada musim kemarau.

Bendungan memberikan manfaat yang lebih besar pada masyarakat sekitar dan keseluruhan. Menjamin ketersediaan air sepanjang tahun, sumber irigasi pertanian yang dapat diandalkan dan diatur. Dan juga menyediakan listrik yang meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup.

Untuk dunia yang lebih baik. Lingkungan hidup bebas polusi. Karena alam itu milik semua orang, generasi sekarang dan yang akan datang. Sudah menjadi kewajiban kita mewariskan kebaikan dan memperbaiki kerusakan yang terjadi. Kita peduli, Kita memulai, maka alam akan membalasnya kembali.

Bersama Kita Bisa

Membuka Kesempatan Menjalin Kerjasama

Hubungi kami untuk informasi yang lebih lengkap dan menyelaraskan visi

Sulawesi

Pulau penghasil nikel Indonesia

Industri logam adalah salah satu sektor industri yang membutuhkan banyak listrik. Digabungkan dengan industri semen, mamin, pupuk, keramik dan kertas akan menghabiskan 87% kapasitas listrik industri.

Melalui Peraturan Menteri ESDM Nomer 11 tahun 2019, dilakukan kebijakan larangan ekspor bijih nikel mentah per tanggal 1 Januari 2021. Dengan kata lain, nikel harus diproses di dalam negeri, dijual menjadi bahan jadi ke luar negeri.

Direncanakan 61 smelter baru yang akan dibangun di Sulawesi. Lebih dari 7 kawasan industri baru yang sedang dibangun di pulau yang indah ini. Sebagai keseriusan pemerintah dalam mengelola logam, smelter merupakan salah satu perusahaan sebagai Objek Vital Nasional (Obvitnas) yang mendapatkan perhatian khusus.

Ada 5 lokasi strategis yang sedang PT Mega Energi Hidro Indonesia teliti. Dua lokasi yang cocok dibangun sebagai PLTA dan Tiga lokasi sebagai PLTM.

Kombinasi antara kebutuhan dan pasokan memungkinkan terjadinya transaksi. Dan lokasi yang tepat adalah kunci kesuksesannya.

Kami terbang ke setiap pulau, menelusuri setiap sungai, mengukur dan menganalisa. Mencari kombintasi terbaik antara investasi dan keuntungan.

Jalur Sutet PLN di Sulawesi
Sungai PLTA di Sumatra

Sumatra

Pertanian, Perkebunan dan Pertambangan

Pulau yang kaya dengan hasil bumi. Batubara, minyak bumi, timah, granit dan bauksit. Tanah Sumatra subur, hasil pertanian dan perkebunannya banyak di ekspor ke luar negri seperti kopi, sawit, coklat, tembakau dan karet. Pulau terbesar kedua di Indonesia ini memiliki 58 juta penduduk (2018) dimana seperempatnya berada di Sumatra Utara.

Di bagian barat pulau Sumatra, terdapat pegunungan Bukit Barisan yang membentang dari ujung ke ujung pulau sepanjang 1.500 Km. Ditinjau dari sudut pandang hidrologi, lokasi seperti ini sangat baik untuk pembangkit listrik tenaga air karena supply air tersedia setiap saat.

Tol listrik Sumatra tahap II sedang dibangun dan direncanakan selesai pada tahun 2023 nanti. Tol listrik ini merupakan kelanjutan dari tahap I yang membentang di sepanjang jalur Lahat - Lubuk Linggau - Bangko - Muara Bungo - Kiliranjo - Paya Kumbuh - Padang Sidempuan - Sarula - Simangkok - Galang dengan panjang total 2.866 kilometer sirkuit (kms).

PT. Mega Energi Hidro Indonesia memiliki 3 proyek PLTM yang berada di pulau ini. Satu lokasi memiliki kapasitas 6 Mw, lokasi lainnya 8,6 Mw dan 10 Mw.